13 Jam A380 - Part 19 dan Part 20
Salam alaikum n Hi ! ;)
Hokay, my until then in d last post was like it gona take ages rite ? Haha. Nah, dont worry I'm not that emo girl. Just taking some time to reflect about my life. I think all of us need it rite ? But then, still, thanks to all of your concern. Grin. Hehe.
Hmm... I read all the comments.
Alhamdulillah for whatever I already have now.
It's true when we compare ourselves with others, we know everyone have their own stroke in life. And the definition of happiness vary between each individual. So does reality. My reality. Your reality. Her reality and his reality are all different.
Some of us might say : Naik private jet ? Come on la, bertapak di bumi nyata !
But then if u went to Regent's Business School say in London, some of them would say : What ? Naik kapal terbang share dengan orang yang kita tak kenal ? Sama-sama ? Owh (sambil buat mulut ternganga sebab dia biasa naik private jet)
So which reality is reality ?
Even reality is so subjective isnt it ?
But no matter which reality we are facing, there is only one thing we need to survive in this world.
TRUST.
Believe in our potential to survive and to create a better us. If we dont recognize our own potential then how we wana create a plan in order achieve our dream and goal ?
It might sounds weird when Harry Borrison make me feel like a pang on the cheek. Make me think and think and think on - how I'm arranging my life.
Harry Borrison (again ? haha) know what he want. He is a step ahead in life. He posess the INTJ's quality, the master mind. Aided with million dollars at the age of 12 make him so much like Carlos who became the richest guy in this world after buying hundreds of companies during the economy down turn. While Harry Borrison, is an active investor. He used Warren Buffet's style to gain income. The only thing he lack of is emotional control (even he appears calm most of the time), but what to expect from a guy who experience Borderline Personality Disorder ? An insecure feeling. Too scared of being abandoned ? ( this send me a parental alert - abandoning ur kids when they are young will effect their psychology). and this piece of work make me realize how detail and clever the script writer is. which turn out to be an inspiration to me.
Bila tengok Harry, it makes me analyse myself.
What potential do I posess ?
What weakness do I have ?
Am I following my emotion too much ?
Alhamdulillah, now I could grin and smile after re-setting my goal. I know what I'm lacking of, and I found oppurtunities in my current position. Cuba untuk menambah apa yang kurang, dan gunakan kelebihan untuk menampung kekurangan. I hope the path I just draw will be a nice sailing. It does not need to be smooth, but enough if its paid off. Kalau kita usaha, pasti berhasil, kalau tak dapat apa yang kita nak, pasti kita dapat pengajaran yang lebih berharga ;)
For all those yang make a reflection juga, I know ur feeling and its good when u take a time to think and to know yourself. (Bukan depressing yourself ! )Kalau kita tak kenal siapa diri kita, siapa lagi yang akan tolong kita ? Our biggest aid and biggest enemy after all is diri kita sendiri =)
By that, then I shall let you read Part 19 and Part 20. Moga hari ini trillion times better than yesterday. and a person who dont know their end point will easily lost. Hence, set ur goal guys ! and good luck !
Sorry for this long mumbo jumbo which sounds more like an allocution ! haha
Lots of love,
Xx Eve xX
13 Jam A380 ---
Part 19
“ Kenapa Hana ? ” wajah Lienda
tampak keliru dengan
reaksi aku.
“ Tak….
Telefon saya dah
kehabisan bateri…. Saya tak
ingat alamat rumah…”
“ Awak guna
telefon apa ? ”
“ LG ”
jawab aku dalam
hela nafas berat. Kenapalah dengan
aku ni ?
Linda senyum
manis. Tenang. “ Saya ada charger LG, tapi
kat rumah. Kalau awak
okay boleh pergi
rumah saya dulu. Dekat
je, dalam kampus. ”
Tangan Linda
aku capai. Menggenggamnya erat.
“ Thanks
Linda !!! ” girang aku bersorak.
" Nak jalan ke nak naik
bas ? " soal Linda dengan
senyuman lebar.
Kedua belah tangan
yang penuh dengan
plastik membeli belah
tadi aku angkat
sedikit.
" Kalau rajin tolong
angkatkan satu....kita jalan nak ? "
Barangan di dalam
plastik tidaklah berat
mana pun tapi
saja nak menduga
Linda. Dia senyum lebar, menghulurkan sebelah tangannya
mahu mencapai beg
plastik di tangan
kanan aku. Laju aku
alihkan.
" Just...joking ! Tak berat
pun, jom jalan ! Saya rindu
lah dengan angin
England ni. "
" Meh la..saya tolong... " gesa Linda
dengan tangan yang
masih dihulurkan. Aku gelengkan
kepala sambil kaki
melangkah meninggalkan Linda.
" Hana, salah jalan la...! " kuat si Linda ketawa. Aku
turut sama tertawa. Langkah terhenti
di situ. Kembali berpusing
pada Linda dan
berjalan ke arahnya yang
masih di tempat
tadi. Angin malam menghembus
tenang. Pukul 6.15 petang
tapi hari sudah
gelap.
" Ni...ikut sini... "
dalam tawa yang
masih bersisa dia
mengunjukkan ke arah
kiri kami. Aku angguk
beberapa kali sambil
melangkah mengiringi Linda. Berjalan di
samping gadis yang
baru aku kenali. Susur
bangunan kami lintasi
satu persatu. Kereta masih
galak menggunakan jalan, agak
sesak tapi tidak
sesesak di Malaysia.
" Selalu ke jalan
sesak macam ni ? " soal aku
pada Linda bila
melintasi satu jalan
kecil.
" After office hour " jawab Linda
pendek. Mata memerhatikan jalan
yang penuh dengan
kereta.
" Not as bad
as Kuala Lumpur, at
least. " aku senyum riang. Dia
ketawa perlahan sebelum
tersenyum lebar. Mata menjauh, mungkin teringatkan
bumi Malaysia. Seburuk mana
pun Malaysia, itulah nama
yang terpahat di
hati. Kami sama-sama tersenyum
sendiri. Bagaikan memahami apa
yang bermain di
benak masing-masing.
" Dah lama awak
dok sini ? " tanya aku
sambil berjalan.
Memerhatikan wajah Linda
yang cantik. Hidung mancung, kulit tidak
terlampau cerah dan
tidak juga gelap, mata
almond, bibir penuh dan
alis yang elok
terbentuk. Wajah Linda pasti
jadi kegilaan mat
saleh telah aku. English
biasanya lebih suka
orang yang berkulit
tan dan tampak
eksotik berbanding yang
berkulit terlampau cerah
seperti aku.
Dia berpaling dengan
senyuman di bibir.
" Ni tahun ke
empat... "
Aku angguk perlahan.
" Awak ambil Master
Engineering ? " tebak
aku lagi. Biasanya Master
Engineering yang mengambil
masa empat tahun
bersekali dengan degree.
" Tak adalah, financial... ni
tahun ke tiga. Sebelum ni
saya belajar di
London untuk A - Level. "
Tubuh Linda aku
pandang sekali lagi. Pakaiannya biasa
sahaja. Biasanya anak orang
kenamaan dan yang
berduit yang ke
sini untuk mengambil
A- Level, atau budak pandai
yang terpilih tapi
bilangannya sangat sedikit. Boleh bilang
dengan jari. Kalau berlaku, pasti ada
masuk mana-mana surat
khabar sebelum ini.
" Wah...cool... "
Bila Linda diam
aku mencicip lagi.
" Tajaan mana ? " soal
aku tidak mahu
kalah dengan persoalan.
Dia tunduk sekejap
sebelum kembali memandang
aku dengan wajah yang
tenang.
" Panglima Holding "
Panglima Holding ?
Siapa tak kenal
Panglima Holding. Sekarang dikendalikan
oleh anak tunggal
pemilik syarikat, Tengku Adam
Kamil. Sayangnya dah beristeri. Kacak. Anak-anak pun
semuanya kacak-kacak, si isteri
pula cantik. Tak boleh
nak buat apa-apa
dah, hanya boleh pandang
dan kagum.
Aku melayangkan sengihan
lebar. Hebat juga Linda
ni kalau ditaja
oleh Panglima Holding
pasti punyai prestasi
akademik dan credibility
yang
hebat. Setahu aku hanya
10 orang yang
dipilih oleh syarikat
tersebut untuk mendapatkan biasiswa
ke luar negara
setiap tahun, dan 30
orang di dalam
negara.
Bahu Linda aku
peluk bila beg
plastik semuanya aku
pegang dengan tangan
kanan.
" Hebat la awak
ni Linda ! 10 orang
dari berpuluh ribu
yang memohon !"
" Rezeki je Hana... " dia masih
tenang seperti tadi. Memandang aku
dengan senyuman manisnya.
Kami melalui jambatan
sebelum membelok ke
kanan. Melalui jalan yang
lebih kecil. Berhampiran stesen
keretapi. Kawasan letak kereta
agak luas di
sebelah kiri kami. Linda
berhenti di situ. Memandang kiri
dan kanan.
" Kita lintas kat
sini " ucap dia sepatah
sebelum kembali memandang
kiri dan kanan
jalan. Nampak selamat, kami mula
melintas. Terkedek-kedek aku berlari
bila ternampak kereta
menghampiri.
Bila sampai di
jalan seberang, kami sama-sama
tertawa.
" Jauh lagi ? " soal aku
bila kami mula
menghala ke jalan
kecil dan lebih
sunyi dari jalan
besar tadi.
" Sikit je lagi. Hujung jalan
ni kita cross bridge, then terus sampai ! " ceria si
Linda memberitahu. Dia berhenti. Memerhatikan aku
dan menghulurkan tangannya. Meminta plastik
beg yang dipegang
aku. " Meh saya bawa
pula. Macam dah termengah
je gaya ni.." dia ketawa
mengusik.
Plastik yang lebih
ringan aku hulurkan
pada Linda. Dia menyambut
ceria sebelum kami
kembali berjalan. Sudah lama
tidak berjalan begini, mengah tu
memang ada. Di Malaysia
aku biasa menggunakan
kereta. Nak ke kedai
yang jaraknya 500
meter pun guna
kereta, inikan pula nak
berjalan dengan beg
beli belah dengan
jarak hampir 2 km.
" Kawan awak yang
tumpangkan rumah tu, belajar
kat sini jugake
Hana ?" soal Linda sambil
berjalan perlahan. Mengamati gelap
malam.
Giliran aku pula
yang tunduk memandang
lantai bumi. Mencari kata
yang sesuai. Tadi aku
beritahu kawan yang
tumpangkan... Macam mana kalau
suatu hari aku
bawa Emmel ke
kampus ? Apa aku nak
beritahu Linda nanti ? Nak
mengaku anak aku ? Anak
angkat ? Atau apa ?
" Tak...kawan saya tu...dah
habis belajar. Dah kerja
dah... " senyuman
segaris tetap aku
layangkan pada Linda. Menyorok rasa
di hati.
Dia mengangguk perlahan.
" Awak study bidang apa ? "
" PhD in
Sustainability " jawab
aku pendek.
Dia ketawa.
" Ya Allah... saya kena
panggil akak ke ? " soalnya lagi. Tangannya memegang
tangan aku. Mesra.
Aku geleng beberapa
kali.
" Saya 25, awak umur
berapa ? "
" 22 " jawabnya laju.
Aku mengerutkan dahi.
" Panggil Hana ajalah, saya
rasa tua nanti. " aku ketawa. Dia
pun sama. Tanda hormat
elok dipanggil akak, tapi
sementelah aku tidaklah
nampak tua sangat
dan masih belum
berkeluarga, aku lebih suka
di panggil dengan
nama sahaja.
" Okay, Hana. " putusnya
perlahan.
" Kat sini memang
banyak chav ek ? " soal aku
terus pada Linda
yang sama-sama berjalan
perlahan-lahan di sisi
aku. Kadang berjalan begini
mampu menjadi terapi
untuk aku. Terapi untuk
minda yang sedang sesak.
Linda tidak terus
menjawab persoalan aku. Pandangannya dilontarkan
ke kiri kanan
jalan. Memerhatikan
sekeliling sebelum kembali
memandang anak mataku.
" As what
you can see... " jawabnya dengan senyuman
segaris di bibir. Di pekan
dan di jalanan
banyak remaja bermasalah. Dari segi
pakaian dan percakapan
mereka pun sudah
dapat dikenali mereka
golongan terbiar. Golongan yang
tiada pendidikan tinggi, tiada
pekerjaan dan moral
yang rendah. Seawal belasan
tahun sudah menyorong
troli bayi. Bapa entah
ke mana. Setiap bulan
kos hidupnya di
taja oleh kerajaan. Mendapat elaun
bulanan, diberikan rumah percuma. Duit
hasil cukai rakyat, digunakan untuk
menampung golongan seperti
mereka. Cukai di sini
boleh mencapai 50%
bagi mereka yang
berpendapatan lebih dari
GBP 150,000 setahun dan
untuk golongan professional
biasanya 20%.
Dengan berbuat begitu, kes
jenayah seperti kecurian
dan rompakan dapat
di kurangkan.
Betul.
Tapi pelacuran, kecurian, tetap berlaku
dan yang lebih
teruk, anak-anak kepada golongan
seperti ini biasanya
terbiar. Mendapat pendidikan di
sekolah tapi bila
pulang ke rumah, ibu
dan ayah tiada
untuk membimbing mereka. Habisnya kitaran
hidup si ibu
dan ayah diadaptasikan
dalam kehidupan mereka
pula. Hanya bantuan kewangan
yang diberikan, tapi tidak
ditekankan kemahiran mengendalikan
kehidupan agar mereka
mampu keluar dari peribadi
sebegitu. Habisnya mereka semakin
selesa tidak bekerja
dan selesa berpelesaran.
" Tak suka betul
tengok dorang ni " aku
mencebik bila melihatkan
dua ibu muda
menyorong troli bayi
di jalan seberang
sana. Punting rokok elok
di bibir. Asap berkepul
disedut sang anak. Jijik
aku memandang mereka. Dengan pakaian
gaya pelacur. Murahan. Ah,
tak tahan mata
melihat.
Bila terpandangkan pandangan
Linda pada aku
baru aku tersedar
yang apa yang
aku cakapkan itu
bagaikan mengguris hati
Linda.
Aku ada
cakap benda yang
salah ke ?
Bibir aku ketap.
" Er... Saya salah cakap
ke ? " soal aku ragu-ragu
bila Linda memandang
aku sayu. Tampak sedih. Pandangan yang
membuatkan aku rasa
bersalah.
" Tak adalah... " dia menggelengkan
kepalanya sambil tunduk
memandang lantai bumi. "Hinakan....orang macam
tu... " perlahan Linda bertutur. " Orang selalu
pandang rendah....ya lah, tak
ada pendidikan.... moral pun
tak ada..." suara Linda bagaikan menjauh. Laju
dia berjalan. Kepalanya masih
tunduk memandang ke
bawah. Langsung tidak melihat
aku.
" Dorang ni sekali pandang macam pelacur "
tebak aku sambil kepala memandang
ke arah dua
perempuan yang sudah
menjauh.
Bila mata kembali
aku alihkan pada
Linda. Jantung aku bagaikan
terhenti. Seluruh tubuh bagaikan
menggigil. Lemah segala sendi
yang ada.
" Linda !!!! " suara
yang tadinya bagaikan
tersekat berbunyi jua.
" Booommm !! "
Sudah terlambat. Linda sudah terbaring di
jalan. Kereta yang merempuhnya
terhenti di situ.
Bunyi
rempuhan tadi bagaikan
satu trauma dibenak
aku. Aku yang bagaikan lembik tetap aku arahkan ke tempat Linda terkulai layu.
" Linda...!!! " tubuh
Linda aku pegang
erat. Mengangkat dia ke
pangkuan aku. Mata Linda
semakin mengecil. Hampir tertutup, bagaikan orang
mamai.
" Owh My God...!!! Owh
My God...! " seorang perempuan
muda dalam usia awal
20-an berlari ke
arah aku dan
Linda. Cemas. Pasti dia si
pemandu tadi.
" Call the
ambulance ! " arah aku
pada perempuan berambut
silvery blonde. Laju perempuan
itu mengangguk sambil
tangannya menggigil mencapai
telefon di dalam
bagnya.
" It hurts... " bisik Linda lemah. Makin
kuat aku meraung. Takut. Menggigil tangan
memegang tubuh Linda. Tangan
yang tadinya kering
terasa basah. Aku angkat
perlahan. Memerhatikan
cecair merah pekat
yang sudah membasahi
tangan. Terasa lembik seluruh
badan. Berpinar mata aku
tika ini tapi
aku gagahkan diri
untuk merempuh detik
yang menakutkan ini.
" Awak okay, Linda... Awak okay... " mulut yang
menipu. " Tahan sikit je... "
Linda angguk perlahan. Matanya tertutup
lemah.
" Linda, saya nak call
siapa Linda ? "
terpacul soalan itu
dari mulut aku. Aku
hanya cuba mengelakkan
Linda dari tidak
sedarkan diri. Bimbang jika
ada gegaran di
kepalanya, atau luka dalaman
keadaan akan menjadi
teruk jika dia
tertidur atau pengsan.
Matanya kembali di
buka.
" Sam.....Samuel... "
Aku anggukkan kepala
beberapa kali. Apa lagi
yang perlu aku
tanyakan ? Linda jangan tidur ! Stay awake !
" Linda...stay awake...
" merembes air mata
aku keluar tanpa
aku sedari. Kejadian begini
tidak pernah aku
lalui. Takut. Cemas. Bimbang. Semua
beraja di hati. Ikutkan
hati kecil ini, pasti
aku sudah pengsan
di sini. Pengsan melihatkan
darah yang mula
membasahi tangan aku dan baju
Linda.
Aku tahu kereta
yang dipandu tadi
agak laju. Keluar terus
dari kawasan meletak
kenderaan menuju ke
luar simpang. Linda pula
tanpa memandang kiri
dan kanan terus
melintas dengan kepalanya
masih tertunduk seperti
tadi. Tubuh Linda melayang
ke tepi jalan. Terhentak dengan
kuat di atas
serpihan kaca yang
ada di situ.
Bodoh betul orang
kat sini ! Mabuk pecahkan
botol ! Asal mabuk, pecahkan botol ! Dibuang merata-rata... !
Tengok apa dah
jadi pada Linda.... Darah pekat
yang sedari tadi
keluar tanpa henti
dari rusuk kiri
Linda aku perhatikan
lemah. Serpihan kaca yang
agak besar dapat
aku rasa dari
belakang badan Linda.
Part 20
" Mana Linda ??? Linda !!! "
Cemas.
Lelaki tinggi yang
meluru masuk ke
kawasan kecemasan aku
perhatikan tidak berkelip. Wajahnya cemas. Bimbang. Dia tercari. Mungkin tercarikan
Linda dan tercari
orang yang menelefonnya
tadi, aku.
" Awak Samuel ? "
Perlahan aku melangkah
ke arahnya. Dia yang
berdiri di tengah
orang ramai. Matanya melekat
pada wajah aku
sebelum memandang aku
atas bawah dengan
mata membundar. Mungkin terkejut
dengan darah yang
jelas melata di
baju aku.
Mulutnya yang ternganga
dan pandangan yang
sukar aku mengertikan. Pandangan yang
maha berat untuk
aku rasakan. Pandangan yang
buatkan aku rasa
bersalah pada dia
yang berada di
hadapan aku kini.
Kedua belah bahu aku
dipegangnya erat. Dia menunduk. Matanya tajam
menikam kedua anak
mata aku.
" Apa dah jadi pada
Linda ? Mana dia ? " perlahan dan terketar
suaranya.
Bibir aku ketap
dari menahan sendu. Aku
masih trauma menyaksikan
apa yang terjadi
tadi. Melaluinya sendiri.
" Er...kat dalam.... "
" Dah berapa lama ?? " gesanya dalam
suara cemas.
" 30 minit " terketar aku menjawab. Turut cemas bila dia bertanya begitu. Aku tunduk memandang
lantai. Tidak sanggup memandang
anak matanya lagi. Rasa
bersalah mencengkam walaupun
bukan aku yang
melanggar Linda.
Dia menggenggam rambutnya
sendiri. Memandang ke atas
dengan resah sebelum
kembali menjeling ke
arah aku. Merah padam
wajahnya.
" Siapa yang langgar
Linda ? "
Aku alihkan pandangan
ke arah perempuan
muda yang namanya
Helena Patrick. Wanita muda
yang turut nampak
resah. Polis berdiri bersama
dengannya. Aku sendiri telahpun
berurusan dengan pihak
polis tadi. Memberikan segala
testimoni apa yang
berlaku.
Salah Helena yang
memecut dan salah
Linda yang tidak
memandang kiri dan
kanan sebelum melintas.
Samuel terus melangkah
ke arah pihak
polis dan Helena
yang berdiri di
satu sudut. Menguruskan soal
laporan kemalangan yang
berlaku. Aku hanya memandang, tidak mahu
melangkah sama. Takut dengan
apa yang Samuel
akan lakukan nanti. Biarlah dia
sesama bangsanya yang
uruskan.
" Miss Hana " panggil jururawat
yang baru keluar
dari bilik kecemasan. Aku terus
meluru ke pintu
yang separa terbuka.
" Awak kenal ahli keluarga
Linda ? "
Ahli keluarga Linda ?
Aku baru sahaja
mengenali Linda.
Aku geleng sebelum
pantas mengubah, " Ada, saya kenal.
"
Aku berpaling pada
Samuel tapi Samuel
lebih dulu perasan
akan kehadiran jururawat
di hadapan aku. Dia
terus datang menghampiri
kami.
" Dia orang terdekat
dengan Linda " ujar aku
pada jururawat. Samuel yang
tadinya memandang aku
kini tepat memerhatikan
si jururawat.
" Saya keluarga dia. Macamana
dengan Linda ? " tebak Samuel
laju dan resah. Langsung tidak
menunggu si jururawat
bersuara.
Wajah Samuel aku
perhatikan. Keluarga Linda ?
Samuel ?
Lelaki tinggi, bermata biru langit, berbadan sasa
dan kulit tan
aku perhatikan. Sempurna.
Pakaiannya juga kemas. Langsung tiada
iras Linda. Siapa dia
pada Linda ?
" Pesakit masih tak sedarkan
diri. Tiada hentakan atau
luka dalaman, tapi pesakit
kehilangan banyak darah
kesan daripada luka
yang dia alami
di bahagian belakang
badan. Terdapat 3 tempat
yang tertusuk kaca
yang agak dalam
dan terkena salur
darah utama. Pihak hospital
terpaksa melakukan blood
transfusion pada pesakit, kami
memerlukan persetujuan daripada
ahli keluarga pesakit. "
Samuel angguk rakus. Mata
masih tertancap pada
si jururawat.
" Tapi, jenis darah pesakit
sangat jarang dijumpai, hanya 1%
daripada populasi dunia
yang ada jenis
darah ni. O negative. Kami kehabisan
bekalan darah yang
sama. Darah jenis lain
tidak sesuai untuk
pesakit... Kalau awak ahli
keluarga pesakit, mungkin jenis
darah kamu sama... "
Samuel yang tadinya
kelihatan bimbang kini
senyum lebar. Kedua belah
tangannya memegang erat
bahu si jururawat.
" Saya O negative " ujarnya terus. Tampak
lega sedikit.
" Boleh ikut saya
untuk buat ujian
darah terlebih dahulu ? "
" Ya " laju si Samuel
bersetuju. Kakinya deras melangkah
mengikut si jururawat. Polisi untuk
menderma darah, perlu membuat
ujian darah terlebih
dahulu. Mengesahkan darah bebas
dari penyakit.
Mujur Samuel O
negative, sama seperti Linda. Aku
menarik nafas lega. Takut
dan bimbang yang beraja
di hati sedari
tadi semakin lesap
dalam diri bila
mengetahui keadaan Linda, dan
mengetahui sudah ada
penyumbang darah yang
sesuai untuk Linda. Aku
sendiri AB postive. Darah yang
paling banyak menerima
tapi kedekut dalam
memberi.
Aku kembali ke
kerusi. Menanti dalam resah
yang tak sudah.
" Hana.... " suara
Helena mencuit perhatian
aku. Aku berpaling padanya. Dia
duduk di sebelah
aku dengan wajah
yang sedih. Sedari tadi
tiada siapa yang
datang menemaninya di
sini.
" Saya minta maaf.... " merembes air matanya.
Wajahnya yang putih
pucat dengan rambut
silvery blond mengingatkan
aku pada Emmel
di rumah.
Emmel ?
Fawwaz ?
Nanti mereka tercari... dah pukul
8 lebih sekarang
ni... Telefon di tangan
aku genggam kemas. Telefon Linda. Telefon aku
kelam. Tidak mampu berfungsi lagi.
" Saya harap tak jadi apa-apa yang buruk pada Linda... "
tangannya turut aku
genggam kemas. Aku tahu
dia pasti risau. Apa
nak di kata
kalau Linda sendiri
yang melintas melulu ?
" Saya pun harap
dia okay... Saya dah
hampir keluar dari
simpang bila Linda
melintas... Saya ingat dia
nampak kereta saya... "
Aku angguk. Aku tahu. Aku
juga berikan testimoni
yang sama.
" Kalau awak kenakan
saman pada saya.... Saya
tak mampu nak
bayar Hana...Peguam pun
saya tak mampu
nak upah " melirih suara
Helena. Di sini agak
ketat peraturannya. Aku pasti
Samuel pasti mahu
menyaman Helena.
" Soal tu boleh
kita bincang kemudian ? Itu semua
bergantung pada Linda. Awak
dan dia lebih
tahu, dan saya pasti
sekitar kawasan ada CCTV. Biar polis
selesaikan. " tangannya aku tepuk
beberapa kali.
" Awak baliklah dulu
Helena... "
" Saya tunggu sampai
Linda sedar " jawab Helena
terus. Muktamad bunyinya.
Kesian pula melihatkan
Helena. Dia nampak telus
dan baik.
Tak sampai beberapa
minit, dua pegawai polis
yang menguruskan kes
datang menghampiri kami. Memohon
diri untuk berlalu. Katanya akan
kembali esok pagi
atau bila Linda
sedar sepenuhnya untuk
mengambil laporan dan
butiran maklumat.
Helena duduk bersama
aku di kerusi
menunggu. Minit berlalu tapi
bayang Samuel masih
tidak kembali.
" Kreukk... "
Bunyi perut sendiri. Ah, malu !
Helena pandang aku. Dia
senyum lembut.
" Nak saya belikan
makanan ? Saya memang nak
keluar makan kejap" soalnya perlahan.
Lapar pula perut
ni. Sedari tadi aku
hanya minum bergelas
kopi. Makanan berat langsung
tidak di sentuh. Aku
senyum malu-malu tapi
kepala mengangguk mahu.
" Tolong belikan saya seafood
sandwhich. "
" Kalau awak nak
makanan halal, saya boleh
belikan. Saya pun Muslim." katanya lagi.
Luas
mata aku terbuka. Kejutan untuk
aku.
Helena aku pandang
atas bawah. Pakaiannya seperti
chav di sini. Skinny
jeans, jumper, rambut silvery blond
dan ankle boot. Cute
pada pandangan aku
tapi label chav
tetap ada. Orang yang
sudah lama di
UK pasti tahu
bagaimana chav berpakaian.
" Owh " itu sahaja yang
aku mampu katakan
sebelum tersenyum lebar pada
Helena. " Kalau macam tu
tolong belikan saya
doner kebab. "
Dia senyum sebelum
bangun berdiri.
" Okay. " jawabnya
tenang sebelum keluar
dari pintu bahagian
kecemasan. Kereta Helena tidak
kemek atau rosak
apa-apa. Elok di parkir
di hadapan hospital
setelah polis habis
memeriksa.
Dalam keadaan begini. Dengan bau
hanyir darah yang
masih melekat di
badan terasa agak
menjengkelkan untuk makan,
tapi bila perut
sudah berbunyi begini
aku tak dapat
menolak hakikat yang
aku perlukan tenaga. Entah
apa nasibnya nanti...dengan telefon
yang tidak bercaj. Tidak
dapat menghubungi Fawwaz
mahupun Fido... Rumah pun
aku tak tahu
apa alamatnya...
Ah Hana... Paling tidak, aku
harap dapat menyalin
pakaian.
**********
Empat jam berada
di The Royal
Surrey Country Hospital. Tiga puluh
minit lagi, jam akan
menginjak ke pukul
12 tengah malam. Mata
sudah mula mengantuk. Sejuk juga
mencengkam hingga ke
tulang. Pakaian sudah aku
ganti dengan yang
baru dibeli petang
tadi. Helena masih setia
di sisi. Makanan yang
Helena belikan sudah
habis dimakan. Usai Helena
keluar tadi, aku ke
tandas menyalin pakaian dan
membersihkan diri sendiri.
Blood transfusion sudah berjaya
dilakukan. Linda selamat.
Stabil kini. Helena tampak
lebih lega. Samuel lebih
lagi.
Sekejap sahaja Samuel
keluar berjumpa aku
dan Helena. Lelaki bertubuh
sasa itu masih
nampak berserabut memikirkan
soal Linda. Tidak banyak
yang diperkatakan oleh
Samuel. Runsingnya sangat jelas
di mata aku. Hendak
menegur pun tidak
sanggup. Habisnya aku dan
Helena diam sahaja
memerhatikan Samuel yang
bagaikan cacing kepanasan. Bila doktor
yang merawat Linda
keluar sekali lagi, memberitahu penerimaan badan
Linda terhadap darah
yang didermakan oleh
Samuel barulah masing-masing
mula menarik nafas lega.
Linda masih perlu
dijaga di wad. Bila
lukanya makin pulih
barulah dia boleh
dibawa pulang. Kami masuk
melihat keadaan Linda
bersama, tapi Samuel memohon
untuk menjaga Linda
di situ. Sepatutnya waktu
pelawat hingga pukul
8.00 malam, tapi Samuel
tetap berdegil dengan
pihak hospital dan
peliknya dia dibenarkan
untuk berada di
situ.
Aku dan Helena duduk
menunggu di luar. Di
kerusi berbaris di
ruang menunggu. Berjam bersama
Helena baru aku
tahu dia sudah
5 tahun memeluk
agama Islam. Dia bekerja
di Guildford Train
Station sebagai cashier
dan tadi, dia dalam
perjalanan pulang ke
rumahnya selepas habis
bekerja. Katanya dia tinggal
sendirian. Menyewa bilik di
satu flat. Patutlah sedari
tadi tiada yang
datang menemaninya di
sini.
" Kenapa awak pilih
Islam ? " soal aku padanya
bila keadaan agak
sunyi di situ. Kami sama-sama menghirup kopi
panas yang dibeli
dari vending machine.
Dia senyum segaris. Tunduk memandang
lantai sambil menguis
kakinya. Nafasnya dihela berat.
" Cinta " jawabnya
sepatah.
Aku mengukir senyuman
lebar. Senyuman memahami hati
seorang perempuan. Betapa cinta
membolehkan segalanya.
Cinta yang buatkan
si Romeo sanggup
menelan racun.
Cinta yang buatkan
Kasim menjadi buta.
Cinta juga mampu
menjadikan seseorang gila.
Hakikat cinta yang
cukup subjektif. Satu entiti
yang wujud dan
dipercayai ada tapi
tiada siapa yang
mampu membuktikan kezahiran
cinta.
Dimana cinta ?
Bagaimana cinta ?
Apa itu cinta ?
Jawapannya yang berbeza
tapi setiap manusia
mengungkapkan cinta itu
ada. Wujud.
" Kahwin ? " soal aku lagi.
Dia angguk. Senyuman masih
terukir di bibirnya.
" Baguslah " jawab
aku tenang. Bahagia untuk
dia juga, tapi bila
Helena melihat ke
atas bagaikan menjauh
baru aku tersedar
yang Helena tinggal
sendirian. Apa jadi pada
perkahwinannya ?
" Saya cintakan seorang
lelaki Muslim. Saya tukar
agama saya. " ucap Helena
perlahan dalam hembusan
nafasnya.
" Tapi Allah tarik
cinta saya.... " dia tersekat
mahu menyambung. Hela nafasnya
kedengaran berat. " Apa maknanya
saya menjadi muslim
bila lelaki yang
saya suka tu
menghancurkan cinta saya ? "
Aku pandang wajah
Helena yang tampak
memerah. Pandangan tanda mengambil
berat seorang saudara
se Islam.
" Saya hilang cinta
saya satu persatu.... " berat suaranya
menyapa gegendang telinga
aku. Bagai menghenyak rasa
di hati ini. " Bila satu
persatu saya kehilangan, barulah saya
sedar dan mula
mengenal cinta Tuhan... "
Aku diam lama.
Bagai kena apa
yang Helena perkatakan
dengan aku. Bagai mengena
dengan jiwa ini
tapi aku sendiri
tidak tahu kenapa.
Aku hilang Haydar
tapi aku masih
ada Tuhan... Kenapa aku
sibuk mencari cinta
Haydar sedangkan cinta
Tuhan aku langsung
abaikan ?
Kenapa bila diri
ini tidak terpanggil
hatinya untuk menunaikan
solat, aku tidak bimbang
dan kecewa. Kecewa kerana
bila hati sudah
tidak dipanggil untuk
bersujud pada Tuhan
mungkin Dia sudah
tidak peduli dan
tidak sudi untuk
mendengar hati kita ? Hati
aku.
" Awak dah lama
jadi Muslim Hana ? " soalnya pada
aku buatkan aku
terpempan. Mata terkebil memandangnya.
" Sejak lahir " aku senyum
pada dia.
Sejak lahir. Itu jawapan
aku. Tapi langsung tidak
bermakna aku lebih
baik daripada dia. Kadang
walaupun dilahirkan dalam
keluarga yang beragama
Islam. Agama yang paling
pesat berkembang di
benua Eropah di
kala ini, aku mengambil
mudah dengan segalanya. Segala perihal
Islam.
Aku tahu aku
Muslim tapi setakat
mana aku cuba
mengenal apa itu
Islam?
Muslimkah aku bila
apa itu Islam pun aku
tidak tahu dengan
mendalam ? Penuh dan lengkap ?
" Awak beruntung "
ucapnya telus. " Dari kecil
awak dah dapat
baca Al-Quran...dah kenal
dan tahu apa
yang Allah sampaikan
melalui buku panduan
tu... Tak perlu tergadah
jatuh dan melalui
jalan sukar untuk
kembali bangun… "
Aku telan liur. Kesat.
Tahukah aku perihal
Al-Quran ? Apa yang aku
tahu ? Baca pun merangkak. Maksudnya surah
Al-Quran pun aku
hanya tahu beberapa
surah lazim yang perlu
dihafal sewaktu belajar
di sekolah dulu.
" Awak.... tahu baca Al-Quran ? " tanya aku
pada dia. Terus.
Dia angguk.
" Dengan membaca Al-Quran
baru saya jumpa
cinta Tuhan "
Wajah Helena nampak
tenang. Bahagia bila dia
mengucapkan ayat itu. Aku
duduk bersandar pada
kerusi. Rasa berat di
hati. Bagai ada kekurangan
dalam diri ini.
" Macamana awak boleh
faham Al-Quran ? "
Dia ketawa perlahan
sambil memandang wajah
aku. Tangan aku ditepuknya
mesra.
" Hana...awak ni...kan ada
terjemahan Al-Quran, sekali dengan
penerangan peristiwa kenapa
setiap surah diturunkan... "
" Owh... " aku angguk.
Senyum sumbing untuk menutup keaiban
sendiri. Aib kerana tidak
ambil peduli tentang
semua itu.
Terdetik soalan di
hati, kenapa Helena tidak
memakai tudung ?
Tapi aku sendiri
pun tidak memakainya.
Layakkah soalan itu
aku tanyakan pada
Helena sedangkan aku sendiri
tidak mengamalkannya ?
" Awak dengan Linda
dah lama kenal ? " aju Helena
bila aku diam
agak lama. Mungkin dia
tahu aku kekok
bila berbicara soal
semua itu.
Aku ketawa perlahan. Lucu dengan
apa yang menimpa
kami.
" Baru kenal hari
ni... "
Helena turut tersenyum.
" Tuhan lebih tahu. Dia
yang temukan kita
semua kat sini " ujarnya tenang. Aku
angguk mengakui kata-kata
Helena. Walaupun gadis di hadapan
aku ni gayanya
seperti chav yang aku
sering hinda dan
memandang rendah, tapi tutur
bicara dan pandangan
dia tentang kehidupan
jauh lebih terkedepan
daripada aku yang
lebih berpindidikan.
Apa guna pendidikan
kalau perihal kehidupan
tak mampu kita
fahami dengan baik ? Pendidikan sepatutnya membuatkan kita
berpandangan lebih jauh, bukan
soal bidang yang
kita pelajari semata, tapi
soal bagaimana kita
memandu arah kehidupan
kita.
" Awak nampak...matang....
Awak macam dah pakar dengan kehidupan ni..." puji aku ikhlas. Dia senyum
sambil membuang pandang
pada sekeliling.
" Saya belajar melalui
Al-Quran. Saya belajar tak tinggi
Hana, sebab tu kerja
pun cashier je. Itupun mujurlah
ada yang nak
mengambil saya bekerja... Saya habiskan sekolah
menengah, umur 16 saya
dah kahwin... tapi...
percaya tak kalau
saya cakap, apa yang
saya belajar di
sekolah tak mampu
untuk buatkan saya
jadi orang yang
kuat menghadapi realiti
dunia ni... Tak mampu
mendidik saya untuk
berjalan di bumi
ni tanpa perlu
tersungkur. Tak mampu untuk
mengajar saya untuk
bangun bila terjatuh...."
Dia diam sejenak. Anak
matanya kembali menikam
kedua mata ini. Telus.
" Al - Quran yang ajar
saya bagaimana untuk
hidup di dunia
ni Hana. Untuk hidup
dalam senyuman. Apa sahaja
yang berlaku, alhamdulillah saya
masih mampu tersenyum... Sampai kini... "
" Verily, in the remembrance
of Allah do
heart find peace "
Satu ayat dibacakan
pada aku.
" Wisdom yang menarik " omen aku
padanya. Wisdom yang sangat tepat sebenarnya.
" Itu ayat Tuhan, surah
Ar-Ra'ad ayat 28. Banyak
lagi wisdom lain. Saya suka
baca Al-Quran ! " ujar Helena
riang. Jelas terpancar keceriaan
dan ketenangan di
wajahnya bila berbicara
soal Al-Quran.
Al-Quran.....
Kitab atau dalam
bahasa melayunya adalah
buku. Kompilasi ayat-ayat dari
Allah khas untuk
hambaNya yang bergelar manusia. Disampaikan melalui
Jibrail kepada Rasulullah
s.a.w... Ditulis dan dihafal
oleh para sahabat. Didengar dan
terus diamalkan. Sebati di
jiwa, di minda dan
terpahat pada perbuatan
mereka. Al-Quran yang tidak
pernah sekali pun
diubah semenjak 610
Masihi dulu. Tidak seperti
buku agama lain
yang dikumpul dari manuskrip lama
atau kompilasi surat-surat
bishop. Al-Quran adalah kata-kata
Tuhan yang sebenar...
Aku tahu semua
itu, tapi kenapa selama
ini tidak aku
pegang, baca dan cuba
fahami ?
Persoalan 'kenapa' bergolak
di minda dan
hakikatnya, mencari jawapan kepada
persoalan ini lebih
sukar dari mencari
jawapan kepada soalan
matrik kuasa 16.
Kerana hati yang
licik pasti tidak
akan menjawab dengan
terang dan telus.
Jeda antara kami
bila aku makin
tenggelam dalam persoalan
diri dan hakikat
dunia dan kehidupan. Helena juga
diam, sepi. Mungkin turut sama
tenggelam dalam kotak
mindanya sendiri.
" Hana ! " satu suara kuat
melaungkan nama aku. Membawa
aku kembali ke
realiti. Mata terus tercari
empunya suara. Meliar ke
sekelilinga ruang dan
terhenti di hadapan
kaunter.
Melihat si pemanggil
aku terus bangun
meluru ke arahnya. Hati
melompat gembira. Tanpa berfikir
tangan terus melingkar
memeluk empunya badan
yang tinggi dan
sasa. Kepala disembamkan ke
dadanya yang bidang.
" Saya ingat saya
dah tak boleh
balik rumah.... ! " aku mengogoi
dalam esakan. Air mata
merembes laju.
Dia kaku.
Tidak kembali memeluk
aku seperti aku
memeluknya.
Sesaat. Sepuluh saat. Dua puluh
saat.
Dia masih diam
tidak beriaksi. Aku angkat
muka memandangnya yang
jauh lebih tinggi. Merah
padam mukanya. Kaku bagaikan
tidak bernyawa.
" Er...sorry....Fawwaz...
" kedua belah tangan
yang memeluk badan
sasa Fawwaz aku
uraikan segera. Bagai terkena
renjatan elektrik. Aku menapak ke
belakang agar ada
ruang antara kami.
bersambung...
p/s : Love...Love... Love ;)
p/s : Sweetheart Eve hold dulu. Sampai 13 Jam A380 siap yeah. I had better focus on one at a time instead of updating things base on my mood.
your LIKE is my motivation, thank you ;) and press LIKE of you want MORE too :)
Hoyeeee.......trpeluk fawwaz....nnti nk crita fawwaz ngn hana plak dlm kapal.bru bleh bat sape lg rmtik...huhu
ReplyDeleteTertunggu2 setiap entry eve.. Thanks eve :)
ReplyDeletefawwaz in d hse... yeah..yeah..yeah!!!
ReplyDeletepenantian berakhir... hihihi
ReplyDeleteLaaaaa ingatkn haydar.... #eh tetiba plak haydar muncul kt hospital kan...arrrrrr kak eve...rindu haydar....
ReplyDeletekan..kan!..rindu kat hydar :)
DeleteRindu haydar gak... tp harapan mkin tipis nmpknya sob sob sob o(╯□╰)o
Delete♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♡♥♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡♥♡ start to blooms......
ReplyDeleteEve...heeeeeee...Marah betul la dgn Hana ni..suka suki je peluk fawwaz!! Kalau peluk Haydar takpelah jugak!! Ahakss ;P
ReplyDeletePenantian yg berbaloi...great eve, can' wait for n3...
ReplyDeleteEve...heeeeeee...Marah betul la dgn Hana ni..suka suki je peluk fawwaz!! Kalau peluk Haydar takpelah jugak!! Ahakss ;P
ReplyDeleterindu pulak samuel n linda....
ReplyDeleteLinda niey adk agkt ariana 2 kn?? rendu TWB...
ReplyDeletefawwaz is back! yippie...suka sgt bila ada reminder of TWB - samuel n linda. thnx eve...
ReplyDeleteyeah..i like fawwaz better than haydar..
Deletefuh!! akhirnya hero dtg!!
ReplyDeletebaru t'pikir nk kene linda ngan fawwaz..ghupernye bini org daaa..kikikiki..tak suka part hana hina golongan chav...cos kita xtau ape problem diaorg smp jadi camtu..ofkos linda kecik hati.. sobb sobbb..
byk ilmu dlm A380..hrp kita sama2 dpt manfaatnye
thanks eve..
Cik Eve, silalah sambung :-))
ReplyDeleteAssalamualaikum Eve
ReplyDeleteur n3 makin best..citenya makin menarik!..sangat suka & tersentuh bila tis chapters cite pasal Al Quran...makin buat saya sangat2 jatuh cinta kat Quran & makin jatuh sayang kat Allah..now,rase nk bukak jer tafsir,makin bersemangat..honestly,tafsir Quran lah yg byk 'wake up' me & guide to siratul mustakim!..bila 'mentelaah' tafsir terasa sgt dekat dgn Allah & hati rase sgt2 tenang..tenangnya hanya Allah ya tahu..:-)
seriously,suke sgt bila cite pasal tafsir Quran..it makes me excited!..hehhe
dari chapter 17 tu asma dah agak dah yg watak Linda tu adalah Linda adik angkat AR..masuk bab Linda & Samuel cite makin best & makin buat saya sgt teruja dg A380..hahah
thanks eve 4 tis informative chapters!
*Amoiiwhitelily*
i am agree with you dear...=)
DeleteThanks to eve because of your informative writings..love it!!
keep it up eve..~wink2~
entah entah Helena tu mama Emmel..... hohoho.... twisted minded jap :)
ReplyDeleteyup sy pun fikir benda yg sama..
DeleteSy pun rs cam tu gak...
DeleteAnother great story..especially bout Quran..thanks dear...
ReplyDeletethanks eve for the new entry...looking forward for more...
ReplyDeletelearn new word "chav". didn't know the meaning..have to google..then...oooooo
thants why i love reading novels..new word..new things...new experience...d important things...opened up the mind...
tq..tq..tq..
Helena mesti mama emmal kan?
ReplyDeletenmpak nyer bkn HANA bkn dengn Fammaz ler..
really wish Hana n Fammaz together.. <3
thnx kak eve....
ReplyDeleterndunya kak eve,,,
kl laa sy thu siap kak eve .. :D
nanti cite la jugak macam mana kisah cinta Samuel dgn Linda :D
ReplyDeleteyeah fawwaz dh dtg!!!really miss u, eve...next n3 pls...hahaha tamak betul...
ReplyDeleteyeye2.. fawwaz dtg ambik hanna..
ReplyDeleteterbaik la cik writer, tahniah & gud luck 4 next n3
thank for the update... rindu sgt kat 13 jam A380..
ReplyDeleteAbf fawwaz dtg jemput nyek? next entry please...
like..like..miss your n3 very much
ReplyDeletesalam..kak eve..wahh..LINDA ni kesinambungan TWB nampaknya.. exciting btul!
ReplyDeleteSuka kalau hana ngan fawwaz lagi
ReplyDeleteEve... Tqvm.. bnyk betul info yang bole dpt dlm penulisan eve ni... Terbaik la Eve:-)...
ReplyDelete#Eve> bila hydar nak kluar? ..
ReplyDeletedah bertambah watak ni..mulalah nak buat cerita versi sendiri ni...hahaa... linda semestilah dengan samuel...helena?..adakah dia dgn fawwaz?..jeng..jeng...lagi..Linda kan rapat dgn T.Adam..mana tau Hydar ni sepupu dgn TA..kebetulan pulak Hydar ada kat london..dia p melawat Linda ..terjumpalah hana balik..amacam cerita versi i ni, ok tak eve? hahahaa...nak juga si hydar ni :)
Yeay...fawwaz..fawwaz...fawwaz...<3 <3 <3
ReplyDeleteBest...
ReplyDeleteFawwaz! I love you! Will you be my iman? (Oopss,perempuan lamar laki)hihi, oh eve, I'm really like fawwaz, you give him to me ok, plez.. (muka kasihan) and hana tu biar je ngan haydar n me with fawwaz..haha.. lol thinking sudah ni bah..
ReplyDeleteSpontan...hahahaha tak pa terpeluk je pun...Fawwaz jgn marah marah ni kat hospital niiii ingat sikit, faham keadaan Hana ok dia truma ....
ReplyDeletetapi macam mana Fawwaz boleh tahu yg Hana kat Hospital ekkk???
Ke Helena call Fawwaz unt mintak tolong??
ke Fawwaz datang nak melawat Linda sebab dia kawan baik Samuel hmmmmm
Fikir Yana ... fikir...hahaha
Tak mo la fikir , biar Eve yg tolong fikirkan yeee
Sayang Eve....
thank you Eve, mesti ada je info baru yg boleh dapat drpd story Eve nie. sharing is caring kan :)
ReplyDeleteand and rasa mcm Helena tu mommy Emmel lar. heh. btw, suka tengok Fawwaz dengan Hana rather than Haydar. eceehh, suka hati je kan. hehee.
#Murni Tan
:) ...speechless..:) ..
ReplyDeleteerm hrp2 fawwaz tue xde ape2 hubungan cinta ngan helena tue...x mau!!!hana+fawwaz so sweet lupakan aje haydar...hehe...tq EVE -ct-
ReplyDeleteassalam k.eve. love ur writing style muchy much. byk sgt pengajaran yg nad blh amik dr karya2 k.eve. thanks! may Allah bless :)
ReplyDelete~nad
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteseriously, this part bersangkut paut dengan TWB ada linda,samuel n tengku adam kamil.love it. n great job sis..
ReplyDeleteYeah ! The Wedding Breaker ! Linda and Samuel , Tengku Adam Kamil. Luv it !
Deleteooppssss... terpeluk Fawwaz la pulak..... terpeluk ye, bukan sengaja..... Fawwaz jgn marah yea... alahai Hana..... excited sgt.....
ReplyDeleteLinda n Samuel...... Adam n Ariana..... miss uolz so much.....
Izzati:
ReplyDeleteFinally,yg ditunggu sejak sekalian lama telah diupdate oleh kak Eve!!!
thank a lot and big hugg to u my lovely sister..:)
i feel vibrant when i read your munjo jumbo up here!...
only one thing we need tu survive in this world...that is TRUST..i agree with u sis..
kalau kita sendiri tak percaya dengan kemampuan diri kita sendiri,siapa lagi nak percaya?siapa yg akan bantu kita untuk capai ape yg kita inginkan...Allah SWT dah bgi kite peluang untuk hidup di atas bumiNYA..jdi kita yg perlu mencorak masa depan kita..untuk jdi baik atau untuk jadi jahat...walau betapa perit pun kehidupan yg terpaksa ditanggung..kita perlu sentiasa bersyukur dan bersabar dlm menghadapinya...TRUST YOUR SELF!...tq u sis for ur precious words for me,today..i feel happy..:)
ade 2 part sekali kak Eve update...ada ilmu yg bnyak dpat dipelajari...watak Linda,Samuel dan TAK pun ada msuk sekali..suke sngat2...dan watak Helena..seorang hamba Allah yg mencari cinta sebenar...walaupun die masuk islam sebab die nak kahwin dgn lelaki muslim tpi dri jauh dri sudut pandangan izzati,ade "something" yg ada dlm dirinya yg sngat bernilai..sebab tu kita tak leh tgok luaran semata-mata..ada sisi baiknya jugak..:)
dalam entry kali nie jugak kak Eve ceritakan pasal Al-Quran..sngat bermakna...izzati akan rasa tenang bila melihat dan membaca al-Quran...in shaa Allah..perlahan-lahan cuba memahami maksud setiap ayat suci Al-Quran...itu yg lebih baik..
yeahhh!my hero is back...Fawwaz...dan dan Hana terpeluk Fawwaz..oppss!ape yg akan terjadi seterusnya ek?suspen jer..i will wait for the next chapter...continue writing sis Eve...i love what u write..ur writing make me feel good...tq..love u..muahhss
ohhhh...'terpeluk' aje pun. but i like....muehhheeehheee...suka kalau dpt gandingkan hana dgn fawwaz.
ReplyDeleteAs salam....
ReplyDeleteFinally Eve.....good job....ya...am still want for more and more....keep up!!!!! I know that u r a strong woman.
sis mb..
finally..tq eve.. just wondering.. this story will end in this blog or ..... same like TWB???
ReplyDeleteahhhhh ... sweet ! cute la hana and fawwaz ni ! heheheheh ! LIKE !!!
ReplyDeletestarting to fall in love with fawwaz ! and i rasa helena tu mama emmel laaa ... <3 <3 <3 ... update more eve cant wait !!!! tq
ReplyDeletei really hope one day i could meet u in person !i just love the way you write !
ReplyDeletekak eve nak hana dgn hydar.. give my hero back.. huhu
ReplyDeletesedihnyaa part ni~ sobsob but luckily everything is okay~ but just curious about how fawwaz manage to find hana~ :D
ReplyDeletewowowowowow!berapa byk wow da...tp bab ni ada linda,samuel,adam la..mesti ada related kan nnti story ni dgn twb kan?can't wait masa buku ni dah diterbitkan nnti!
ReplyDelete~nisa nadhirah~ <3
Eve, please please please (dgn mata kuyu minta simpati) make fawwaz be hana's adam. I hope they are meant to be together
ReplyDeletebest tak sabar nak tunggu cite selanjutnya...
ReplyDeleteapa jadi pada hana dan fawwal lepas ni...
Reflecting is good :) It gives us a sense of direction in a way .
ReplyDeleteYour sis ,
The turning 40 sis on diff ppl , diff strokes comment
ps Aishh all these heroes ...how can I root for only one ? ;) Dunno why I choose Haydar still
Linda n Samuel TWB pun ada.. Sure best ni...
ReplyDeletejgn2 Helena tu mama Emmel tak?....
can't wait 4 next episode....
-shalinda-
Hehe...suka..suka..dah xtau dah nk suka hydar ker fawwaz ni...dua2 best..hoho...alah xsengaja 2 terpeluk, fawwaz jgn la marah2 ek, a'ah mesti helena 2 mama emmel, camne ek fawwaz tau hana kt hospital 2? bleh clearkan x eve,en3 ni bnyk sedarkan diri saya tentang islam n sedarkan diri atas kelalaian selama ni,good job writer,teruskan berkarya yea n kalau bleh cepatkan la skit next en3 2 haha..xsbr la plk nk tnggu lama2
ReplyDeleteBaru hr ni terjebak dlm alam fantasi u eve..tp siyess..mmg sgt berbaloi dok menebeng selama 8 jam kat sini..perghhh klu keje tu mmg dhpatut balik lah kan.. mmg TERBAIK arr.. dh khatam semua entry dlm ni. Neway.. TWB dh ulang 2 kali baca sbb sgt best... ckup rempah ratusnya.. bkn novel KOSONG semata2... EVE FIGHTING!!
ReplyDeletearh!!!!!!!!!!!! kn fawwaz da malu... hana pon agak2 la happy pon... :D
ReplyDeletennti mesti Helena tgok pelik kata islam tpi peluk laki sesuka hati.... hurm...x bgos x bgos.... Hana ni pon kot yer pon happy agak2 la... x malu ke.... <<< sory kak eve emo jap ^^
-Thanks kak eve for this entry-
-Song Hyun Sun-
serious... ble bce chpter nie bnyak sngat owh.... owh... woah.... owh da phm.... hehehehe<<<<<< ayat2 lmbat tangkap pon da kluar... ^^
ReplyDeleteit's a good entry.. sbb smbung cter between linda and samuel..... mula2 mmg x dpt detect sngat linda... panglima holding....pastu tgok samuel bru mcm OWH!!!! *big owh.... ^^
hehehhehe.. intresting...... lgi jauh lgi intresting.... :D
love u kak eve
-Song Hyun Sun-
p/s terlupa nk post skali tdi yg ats ^^
best3x....sambil baca ade info yg mendidik jiwa..mmg teruja habislah..
ReplyDeletejgn lupe bgtau if novel ni keuar kat pasaran.. :)
Do understand your situation in juggling with time so my deepest appreciation for this meaningful entry.. Reality of life, very interesting chapter of why do man exist. Think and re-think for a positive heading. Your mind is absolutely far matured compared to the time gifted by HIM upon your entrance to this beautiful world of HIS. You're such a lucky lady (if I would be able to position you there as you're so young :-D), your surroundings had really exposed you to what life is.. So lucky! As I always say, keep on exploring and sharing dear!
ReplyDeleteThis entry, am caught pleasantly surprise with the appreances of Sam and Linda with cameo of TAK too. For me learnt that, don't jump into conclusion! and you really made my day as Fawwaz is there for her in time of need. Its a big wonder the relation between Helena and Fawwaz... My mind is exploring.. Are they? Till then Eve, take care and may Allah always bless you!
Wah! Ni ncm sekuel The Wedding Breaker je.. Tetibe plak bley ade Linda & Samuel tu.. Hehe..
ReplyDeleteeve the present untuk sapa yang beli TWB awal u kaan .sapa yang dapat sticker ke dapat ? hadiah ?
ReplyDeletetak untuk org yang 30 terawal post gambar dgn novel TWB. 25 dari semenanjung, 5 dari sabah/serawak/brunei..
DeleteTak laaa . Entry lepas eve cakap sapa yang beli TWB yang terawal !
DeleteI want more! teruja bila linda sebut nama samuel tu.. rasa mcm.. yes! boleh jmpa samuel lagi! terkejut bila dengar kata2 helen.. rasa mcm terkelu terkaku tersenyap. kenapa aku mcm tu hah? rupanya bnyak lg yg kita sbnarny perlu blajar eventhough kita ni zahir muslim.
ReplyDeleteByk nyer info dlm n3 nih.... ada part yg trkena btg hidung sendiri... syabas Eve..dlm menulis you dpt memberi 'peringatan' kpd org lain juga...
ReplyDeleteHari2 tggu n3 baru....harap2 Fawwaz dgn Hana....;)
sy rasa helena tu ibu emmel... btw sweet ~
ReplyDeleteurm . . kak eve , hana sembang dgn helena tu dlm b.melayu ke ? ? ? yg nurse tu pun ckp dlm bm ? ?
ReplyDeleteEve..mcm tau2 je..ni tv9 tyg 'i miss you'..kategori wajib tgk ni...
ReplyDelete~ aminah~
so creative :) campur dgn watak TWB..i like <3
ReplyDeletelinda tuu , adik agkt ariana dlm citer TWB knn ? omg omg omg !! excited bila igt citer TWB ! hehehe , btw , 13 jam - A380 mmg sgt best ! dua dua cerita you ponn same2 hebat :) i really adore them :) <3
ReplyDeleteseriously! it's Yoo Seung Ho from I MISS YOU, kan????!!!,
ReplyDeletewahhh.. my bias.... ngehngehngeh,
btw, suke sangat bace ceghite kat blog ni,
keep it up!! (n_n;)
sy harap sgt novel ni akan dibukukan. sangat2...menarik minat saya!!
ReplyDeletela..la..la...akhirnye Hana d jmp jln blk...so sweeeeeettttt
ReplyDeleteGreat post! I'll be confident to include a hyperlink to this article... Check out my internet site Synthetic Putting Greens.
ReplyDeleteMy web-site ... pheromones that attract women
I'm not specific the location you're acquiring your information,
ReplyDeletebut fantastic topic. I should commit a even though learning far more or comprehending far more.
Many thanks for superb info I was looking for this
details for my mission.
my website ... weight Gain muscle Mass diet
Say you're a mexican pair, or one of you is Mexican...Can it be considered portion of normal Mexican culture for that guy or the woman to bop with other Men/Women even when you're
ReplyDeletewithin a relationship or married?
my web page - Date Women
thanks for dropping by!
ReplyDeleteLook into my web-site six pack shortcuts download dvd
Thanks for these wonderful tips! These are all totally doable and a lot less expensive than my dentist in Gilbert, AZ would
ReplyDeletecharge for whitening trays. I love eating crunchy fruits and
veggies already but have a difficult time remembering to floss at night so that is something I can
work on. Thanks again!
Also visit my web blog :: dental pro 7 price
I literally drooled looking at these pics. Outdoor residing envy is
ReplyDeletethe worst.:)
Feel free to surf to my website; buy arrow sheds
It's been banned my pal.
ReplyDeleteFeel free to visit my site; mike chang six pack Shortcuts download
Genuinely very good submit. I`ve tried some facebook strategies but failed.
ReplyDeleteExtra key phrase targeting can be a excellent notion.
But the way to discover pictures that work?
My web-site :: how to get women
i feel eat fruit will be the greatest.:D
ReplyDeletemy weblog mike chang monster mass free
I do not comply with any set pattern; I just publish
ReplyDeleteabout something that comes to mind in the minute.
Also visit my webpage buy precision nutrition system
In regard to CupidDating's comment up there, it is a huge turnoff when I see someone automatically placing down gamers for pursuing a hobby. When a guy says something like that, I immediately think, "Oh, another douchebag who can't stand
ReplyDeletesomebody with a different interest." If they waited in line all evening for tickets for the favorite band alternatively, would you still consider they're silly?
Here is my web site ... online dating sites free email
Kyle, you have to do some reading, Hulk beats
ReplyDeleteThor all the time, picks up his hammer, and trashes Asgard, when Odin is asleep.
Superman has too several weaknesses, so Hulk wins again.
Also visit my web page ... natural cures ed premature ejaculation
wah!!! Akak guna 'watak sampingan' TWB. Time tgk Panglima holdings tu saya tak rasa apa2 lagi tpi bila ada nama penuh Adam baru sy ingt pasal Linda.
ReplyDeleteSorry, however you fail to realize the distinction between school and education.
ReplyDeleteMed student, rocket scientist, parents or just a
bum I never give a? shit. I do not conform to the norm simply because absolutely everyone else says I have
to. Btw - your logic sucks.
Feel free to visit my web page ... premature Ejaculation Treatment video
In front of my treadmill is a picture of me & my Dad
ReplyDeletein a half marathon we did a couple years again. Totally motivating to operate and
look at that picture..reminds me to run harder or
run further, even if I'm stuck indoors on a treadmill!
Look at my web site - workout routines at home for women without equipment